Kerusakan dan Aktivasi Baterai Litium Thionyl Chloride Setelah Penyimpanan Berjangka Panjang

March 6, 2025

Kerusakan dan Aktivasi Baterai Litium Thionyl Chloride Setelah Penyimpanan Berjangka Panjang
 Kerusakan dan Aktivasi Baterai Litium Thionyl Chloride Setelah Penyimpanan Berjangka Panjang
 
Pengantar
Baterai lithium thionyl chloride (Li/SOCl2) dikenal karena kepadatan energi yang tinggi dan umur penyimpanan yang panjang, sehingga mereka banyak digunakan dalam perangkat bertenaga rendah.Baterai ini dapat mengalami pasivasi setelah disimpan selama lebih dari satu tahun, menyebabkan penurunan kinerja pembuangan atau bahkan kegagalan pembuangan dengan benar.
 
Penyebab Pasivasi
1. ** Pembentukan Film Passivasi**
Bahan elektroda positif, thionyl chloride (SOCl2), bereaksi dengan bahan elektroda negatif, lithium logam (Li),untuk membentuk film pasivasi padat (terutama terdiri dari LiCl) pada permukaan lithiumSementara film ini mencegah reaksi lebih lanjut antara Li dan SOCl2, itu juga menghambat proses pembuangan normal dari baterai.
 
2. **Dampak dari Kondisi Penyimpanan**
Semakin lama waktu penyimpanan dan semakin tinggi suhu, semakin tebal film pasivasi menjadi, yang mengarah pada peningkatan resistensi internal dan lag tegangan yang lebih jelas selama pembuangan.
 
3. ** Fenomena Tegangan Lag**
Film pasivasi membatasi laju migrasi ion lithium, menyebabkan tegangan baterai turun tajam selama debit arus tinggi, kadang-kadang turun di bawah tegangan pemotongan perangkat.
 
Solusi
1. ** Metode aktivasi**
- **Aktivasi arus rendah**: Sebelum digunakan, lepaskan baterai dengan arus rendah (misalnya, 1 mA) atau sambungkannya ke resistor eksternal (misalnya, 15 Ω) selama 10-20 menit.Ini dapat secara efektif menghapus film pasivasi dan mengembalikan kinerja baterai.
- **Aktivasi arus berdenyut**: Menggunakan aktivasi arus berdenyut, seperti bergantian antara 1 mA pulsa arus tinggi dan 5 mA pulsa arus rendah,dapat mempercepat pemecahan film pasivasi.
- **Menggoyangkan Baterai**: Untuk baterai yang agak pasif, hanya menggoyangkan baterai dapat membantu mengembalikan beberapa kinerja.
 
2. ** Mengoptimalkan Kondisi Penyimpanan**
- ** penyimpanan suhu rendah**: Simpan baterai dalam lingkungan suhu rendah (misalnya, -20°C sampai 25°C) untuk memperlambat pembentukan film pasivasi.
- ** Pengurangan Reguler**: Secara berkala lepaskan baterai dengan arus rendah untuk mencegah penumpukan film pasivasi yang berlebihan.
 
3. **Peningkatan Teknis**
- ** aditif **: Memperkenalkan aditif kimia ke dalam baterai dapat memperlambat pembentukan film pasivasi sambil mempertahankan kapasitas debit pulsa baterai.
- **Smart Management Systems**: Mengimplementasikan sistem manajemen debit berdenyut berbasis mikrokontroler yang secara otomatis menyesuaikan metode aktivasi berdasarkan tegangan baterai dan suhu lingkungan.
 
Contoh kasus
Seorang pengguna melaporkan bahwa baterai lithium thionyl chloride mereka, yang disimpan selama lebih dari setahun, menunjukkan keterlambatan tegangan yang signifikan dan waktu pembuangan yang singkat.Setelah menerapkan metode aktivasi arus rendah (1 mA selama 15 menit), kinerja baterai dipulihkan, dan mereka dapat melepaskan normal.
 
Kesimpulan
Passivasi adalah karakteristik yang melekat pada baterai lithium thionyl chloride dan tidak dapat dihindari sepenuhnya.Jika baterai lithium thionyl chloride Anda mengalami masalah pembuangan setelah penyimpanan jangka panjangJika masalah ini terus berlanjut, hubungi teknisi profesional atau produsen baterai untuk dukungan lebih lanjut.